Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah - Definisi/Pengertian Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan istilah "mesin penarik" (traction engine).
Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, dan juga di Indonesia kata "traktor" umumnya berarti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang.
Cara Pengoperasian Traktor
A. Tahap Persiapan sebelum Menjalankan Traktor
Sebelum menjalankan traktor, periksalah hal-hal sebagai berikut:
1. Minyak Pelumas Traktor
Pastikan Gear Box telah terisi Minyak Pelumas SAE 90-140 sebanyak 3,5 liter, serta pastikan juga kondisi minyak pelumas masih dalam keadaan baik.
2. Diesel Penggerak ( Bahan Bakar, Oli Diesel, Air Radiator)
Pastikan Tangki Bahan Bakar telah terisi Minyak Solar dalam jumlah yang cukup (untuk Diesel Kubota RD 65 T, kapasitas maksimum tangki bahan bakar 7,5 liter). Pastikan juga Oli Diesel dan Air Radiator masih terisi sesuai ketentuan (untuk Diesel Kubota RD 65 T menggunakan Minyak Pelumas SAE-30 sebanyak 2 liter).
3. Posisi V-Belt
Pastikan V-Belt dalam posisi lurus, tidak dalam posisi miring. Posisi V-Belt yang miring dapat mengurangi efisiensi penerusan tenaga/ putaran dari Diesel Penggerak ke Pulley Utama. Akibat selanjutnya adalah penggunaan V-Belt dan Pulley menjadi boros (cepat rusak).
4. Penarik Kopling ( Clutch Rod)
Pastikan Penarik Kopling dapat bekerja dengan baik: posisi Steering Gear betulbetul masuk ketika Clutch Handle dilepas / tidak ditarik, dan Steering Gear pada posisi lepas saat Clutch Handle ditarik. Jika Penarik Kopling belum berfungsi dengan baik, lakukan penyetelan dengan mengatur Clutch Rod Adjustment (pengatur yang ada di depan Clutch Handle).
5. Posisi Pemasangan Roda (Kiri dan Kanan)
Pastikan Roda terpasang dengan benar, tidak terbalik kanan-kiri-nya. Periksa juga kekencangan Baut yang mengikat Cage Wheel Flange (Roda) dengan Wheel Holder (Gear box).
6. Keamanan Tangan Saat Memutar Engkol Starter
Pastikan tersedianya ruangan yang cukup aman untuk tangan saat memutar Engkol Starter, dengan cara mengatur jarak Diesel terhadap roda.
B. Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah
Untuk mengoperasikan traktor dengan baik, benar, dan lancar, silakan simak cara pengoperasian traktor di bawah ini :
1. Pengoperasian Traktor secara Umum
a. Cara Menghidupkan Traktor
Untuk menghidupkan traktor, pastikan V-Belt dalam posisi kendor/ tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga/ putaran), kemudian hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang tersedia.
b. Cara Menjalankan Traktor
Setelah Diesel dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian rupa, traktor dapat dijalankan dengan mengubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditarik ke belakang). Jika diperlukan, pengatur gas dapat diatur kembali untuk memperoleh putaran yang sesuai.
c. Cara Belok
Traktor dapat dibelokkan dengan cara menarik Clutch Handle. Tariklah Clutch Handle Kiri jika ingin berbelok ke kiri, dan sebaliknya, tariklah Clutch Handle Kanan jika ingin berbelok ke kanan. Traktor berbelok dengan cara menghentikan putaran salah satu roda.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membelokkan traktor :
Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle sampai pada posisi paling depan(posisi stop / berhenti). Traktor juga akan berhenti sementara saat Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini adalah prosedur untuk situasi khusus (dapat dilakukan namun tidak disarankan). Harap diingat juga bahwa saat melepaskan tarikan Clutch Handle harus bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak bersama-sama maka traktor akan berbelok tidak terkendali.
2. Pengoperasian di Sawah (untuk mengolah lahan)
Untuk melakukan pengolahan lahan, digunakan alat-alat (implement) sebagai berikut :
a. Luku (Single Plow)
Luku digunakan untuk membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan, namun jika dikehendaki, dapat dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri. Kedudukan Luku dan Frame harus diusahakan dalam posisi horisontal agar pelumasan / pendinginan diesel tidak terganggu dan operasional traktor menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk memperoleh kedalaman pembajakan yang dikehendaki.
b. Gelebeg (Puddler)
Gelebeg digunakan untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek, proses pengolahan tanah bisa langsung dengan gelebeg tanpa harus diluku terlebih dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen tengah, lubang yang lain sebagai cadangan.
c. Garu (Leveler)
Garu digunakan untuk meratakan permukaan tanah sebagai proses terakhir (finishing) pengerjaan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh kemiringan yang sesuai dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
berada dalam radius stang.
Demikian tentang Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor. Semoga bermanfaat
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan istilah "mesin penarik" (traction engine).
Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, dan juga di Indonesia kata "traktor" umumnya berarti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang.
Cara Pengoperasian Traktor
A. Tahap Persiapan sebelum Menjalankan Traktor
Sebelum menjalankan traktor, periksalah hal-hal sebagai berikut:
1. Minyak Pelumas Traktor
Pastikan Gear Box telah terisi Minyak Pelumas SAE 90-140 sebanyak 3,5 liter, serta pastikan juga kondisi minyak pelumas masih dalam keadaan baik.
2. Diesel Penggerak ( Bahan Bakar, Oli Diesel, Air Radiator)
Pastikan Tangki Bahan Bakar telah terisi Minyak Solar dalam jumlah yang cukup (untuk Diesel Kubota RD 65 T, kapasitas maksimum tangki bahan bakar 7,5 liter). Pastikan juga Oli Diesel dan Air Radiator masih terisi sesuai ketentuan (untuk Diesel Kubota RD 65 T menggunakan Minyak Pelumas SAE-30 sebanyak 2 liter).
3. Posisi V-Belt
Pastikan V-Belt dalam posisi lurus, tidak dalam posisi miring. Posisi V-Belt yang miring dapat mengurangi efisiensi penerusan tenaga/ putaran dari Diesel Penggerak ke Pulley Utama. Akibat selanjutnya adalah penggunaan V-Belt dan Pulley menjadi boros (cepat rusak).
4. Penarik Kopling ( Clutch Rod)
Pastikan Penarik Kopling dapat bekerja dengan baik: posisi Steering Gear betulbetul masuk ketika Clutch Handle dilepas / tidak ditarik, dan Steering Gear pada posisi lepas saat Clutch Handle ditarik. Jika Penarik Kopling belum berfungsi dengan baik, lakukan penyetelan dengan mengatur Clutch Rod Adjustment (pengatur yang ada di depan Clutch Handle).
5. Posisi Pemasangan Roda (Kiri dan Kanan)
Pastikan Roda terpasang dengan benar, tidak terbalik kanan-kiri-nya. Periksa juga kekencangan Baut yang mengikat Cage Wheel Flange (Roda) dengan Wheel Holder (Gear box).
6. Keamanan Tangan Saat Memutar Engkol Starter
Pastikan tersedianya ruangan yang cukup aman untuk tangan saat memutar Engkol Starter, dengan cara mengatur jarak Diesel terhadap roda.
B. Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah
Untuk mengoperasikan traktor dengan baik, benar, dan lancar, silakan simak cara pengoperasian traktor di bawah ini :
1. Pengoperasian Traktor secara Umum
a. Cara Menghidupkan Traktor
Untuk menghidupkan traktor, pastikan V-Belt dalam posisi kendor/ tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga/ putaran), kemudian hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang tersedia.
b. Cara Menjalankan Traktor
Setelah Diesel dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian rupa, traktor dapat dijalankan dengan mengubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditarik ke belakang). Jika diperlukan, pengatur gas dapat diatur kembali untuk memperoleh putaran yang sesuai.
c. Cara Belok
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membelokkan traktor :
- Saat traktor berbelok, salah satu roda traktor berfungsi sebagai pusat belokan dan roda yang lain tetap berjalan sehingga traktor seolah-olah berputar dengan roda yang diam sebagai pusat putaran.
- Saat traktor berbelok, pastikan posisi operator berada diluar radius stang, karena stang akan berayun ke samping mengikuti putaran pembelokan traktor. Ayunan ke samping ini akan membahayakan operator jika operator
Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle sampai pada posisi paling depan(posisi stop / berhenti). Traktor juga akan berhenti sementara saat Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini adalah prosedur untuk situasi khusus (dapat dilakukan namun tidak disarankan). Harap diingat juga bahwa saat melepaskan tarikan Clutch Handle harus bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak bersama-sama maka traktor akan berbelok tidak terkendali.
2. Pengoperasian di Sawah (untuk mengolah lahan)
Untuk melakukan pengolahan lahan, digunakan alat-alat (implement) sebagai berikut :
a. Luku (Single Plow)
Luku digunakan untuk membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan, namun jika dikehendaki, dapat dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri. Kedudukan Luku dan Frame harus diusahakan dalam posisi horisontal agar pelumasan / pendinginan diesel tidak terganggu dan operasional traktor menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk memperoleh kedalaman pembajakan yang dikehendaki.
b. Gelebeg (Puddler)
Gelebeg digunakan untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek, proses pengolahan tanah bisa langsung dengan gelebeg tanpa harus diluku terlebih dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen tengah, lubang yang lain sebagai cadangan.
c. Garu (Leveler)
Garu digunakan untuk meratakan permukaan tanah sebagai proses terakhir (finishing) pengerjaan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh kemiringan yang sesuai dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
berada dalam radius stang.
Demikian tentang Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor. Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment
Catatan:
• Dilarang menulis link aktif!
• Dilarang ngiklan di kolom komentar!
• Untuk menyisipkan kode, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan catatan, gunakan [catatan].. TEKS ...[/catatan]
• Untuk menyisipkan gambar, gunakan [img]URL GAMBAR[/img]
Sebelum menyisipkan kode silahkan gunakan Tool Konversi Kode terlebih dahulu untuk menampilkan kode tersebut pada kolom komentar