Apa Saja yang Dipelajari di Fakultas Kedokteran ?_Menjadi seorang dokter tentu merupakan impian banyak orang. Profesi seorang dokter memang dianggap bergengsi, karena selain merupakan profesi mulia, dari segi ekonomi, profesi ini menjanjikan kemapanan yang menggiurkan.
Namun tentunya, perjuangan untuk bisa menjadi dokter pun tak mudah. Anda harus belajar giat dan mengikuti semua kegiatan perkualiahan dan praktek selama masa perkuliahan, dengan sangat ketat.
Nah, untuk Anda yang berminat kuliah di fakultas kedokteran, ada baiknya Anda mencari tahu dulu apa saja yang dipelajari di fakultas ini. Penasaran?
Apa Sebenarnya Ilmu Kedokteran Itu?
Ilmu kedokteran didefinisikan sebagai ilmu atau seni yang berkecimpung dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan, serta pengobatan atau penatalaksanaan penyakit. Pengobatan dan penyakit ini identik dengan tubuh manusia, sehingga dengan kata lain ilmu kedokteran juga bisa diartikan sebagai ilmu yang bertugas mempelajari cara kerja tubuh manusia.
Jadi, perbedaan utama antara biologi SMA dengan kuliah kedokteran adalah obyek yang diteliti. Anda yang suka dengan materi flora dan fauna pada pelajaran biologi SMA akan mengalami perbedaan yang mencolok setelah masuk ke jurusan kedokteran di universitas.
Syarat Utama Masuk Fakultas Kedokteran
Meskipun banyak orang yang ingin kuliah di jurusan kedokteran, namun tak banyak orang yang benar-benar tahu apa syarat utama untuk bisa diterima kuliah di jurusan tersebut.
Sebagian besar orang hanya tahu bahwa untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran, orang tersebut haruslah sangat pintar, karena memang biasanya passing grade dan persaingan untuk masuk ke jurusan tersebut juga sangat berat.
Artikel terkait: Benarkah Masuk Fakultas Kedokteran Harus Pintar ?
Syarat utama untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran tentunya adalah lulusan SMA. Kemudian syarat yang kedua adalah Anda harus suka dengan pelajaran biologi bahkan hingga kimia.
Anda juga harus punya sifat tekun, rajin, disiplin, pandai, dan juga tidak mudah takut. Karena banyak sekali mata pelajaran kuliah kedokteran nantinya yang membutuhkan keberanian ekstra mahasiswanya, misalnya saja jika berurusan dengan tubuh manusia secara langsung.
Tahap-Tahap dalam Sekolah Kedokteran
Jika di jurusan kuliah yang lainnya, Anda akan kuliah persemester hingga lulus dengan berbagai program tambahan misalnya KKL, PPL, KKN, dan lain sebagainya, di jurusan kedokteran pun Anda akan mengalami hal yang hampir mirip.
Namun, untuk bisa menjadi seorang dokter, ternyata mahasiswa harus menempuh beberapa tahap yang lumayan panjang. Mulai dari kuliah untuk bisa menjadi sarjana (S1) kedokteran, lanjut ke program profesi dokter, wisuda dokter, menempuh internship/magang yang kemudian mendapatkan STR untuk bisa praktek mandiri.
1. Sarjana Kedokteran
Setelah diterima di jurusan kedokteran, maka Anda akan menjalani program perkuliahan untuk bisa menjadi sarjana kedokteran S1 selama 4 tahun. Saat menempuh jenjangsarjana kedokteran ini, Anda tidak akan disuguhkan sistem kredit semester (SKS) seperti pada jurusan lain, namun Anda akan kuliah dengan sistem blok.
Anda akan belajar 1 sistem organ tubuh dalam 1 blok. Anda akan belajar tentang fungsi dasar, penyakit, obat-obat, cara pemeriksaan, dan lain sebagainya mengenai sistem organ tersebut.
Tiap semester tidak hanya berisi 1 blok saja, namun bisa mencapai 2 sampai 4 blok tergantung banyaknya materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Kemudian, setiap selesai 1 blok, mahasiswa kedokteran akan menghadapi ujian seperti OSCE atau pemeriksaaan pasien “palsu” atau manekin.
Selain itu, biasanya di tiap akhir blok mahasiswa kedokteran juga harus menghadapi ujian tulis dengan soal pilihan ganda yang jumlah soalnya bisa mencappai 500 soal. Selain itu, ada juga ujian oral atau lisan yang harus dihadapi setelah sistem blok selesai.
Jika Anda berhasil menyelesaikan program sarjana kedokteran, maka Anda akan mendapatkan gelar S.Ked dan Anda ternyata belum bisa disebut sebagai dokter. Untuk bisa menyandang gelar dokter, Anda harus menempuh pendidikan lanjut yaitu program profesi dokter.
2. Program Profesi Dokter
Program sarjana kedokteran intinya adalah menimba ilmu, sedangkan pada tahap berikutnya, Anda harus mengikuti program profesi dokter untuk mendapatkan pengalaman praktek langsung di rumah sakit. Pada tahap ini, Anda bisa disebut sebagai dokter muda atau koas. Anda akan belajar praktek di rumah sakit dengan sistem rotasi.
Dokter koas akan dirotasi pada bagian-bagian (poli) untuk belajar praktek langsung menangani pasien. Dokter koas dituntut untuk bisa mendiagnosa dan menangani sekitar 400 kasus tanpa bantuan pihak lain atau dokter senior. Di tiap akhir masa rotasi, dokter koas juga akan menghadapi tes atau mini-exam dalam bentuk ujian mewawancarai, mendiagnosa, menganalisis, dan meresepkan obat pada pasien asli. Dokter koas biasanya harus menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 tahun untuk menyelesaian program profesi dokter ini.
3. Ujian Sertifikasi Dokter
Setelah berhasil menempuh program profesi dokter, Anda harus mengikuti ujian sertifikasi dokter yang biasa disebut dengan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini akan memberikan soal pertanyaan berupa uji keterampilan dan pengetahuan sekitar 400 kasus yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
4. Menjadi Dokter
Setelah lulus UKMPPD, maka calon dokter masih harus mengurus administrasi sekitar 3-4 bulan. Setelah semuanya selesai, maka fakultas akan memberikan gelar dokter kepada Anda. Biasanya Anda akan mengikuti prosesi wisuda lagi dan mengikuti ikrar supmah dokter. Anda pun sampai pada tahap ini sudah resmi menjadi seorang dokter. Namun, ternyata Anda belum diizinkan untuk bisa membuka praktek sendiri.
5. Ikut Program Internship
Dokter di Indonesia baru bisa praktek sendiri setelah menyelesaikan program internship setelah mendapatkan gelar dokternya. Tujuan ikut internship ini adalah untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) paten. Saat intership ini, Anda akan bekerja layaknya dokter umum, namun masih berada di bawah pengawasan dokter yang lebih senior.
6. Praktek Mandiri
Setelah berhasil menyelesaikan program internship, maka Anda sudah bisa bekerja dan mengabdi di tengah masyarakat. Anda bisa praktek di rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Saat ini, seorang dokter diizinkan untuk memiliki 3 SIP (Surat Izin Praktek) yang artinya Anda boleh bekerja di 3 tempat yang berbeda.
7. Menjadi Dokter Spesialis
Jika Anda masih merasa belum puas dengan menjadi dokter umum, maka Anda bisa mengambil program dokter spesialis. Program ini bisa ditempuh dalam waktu antara 4-5 tahun. Program ini hampir mirip dengan jenjang S2 pada jurusan perkuliahan lainnya.
Artikel terkait : 5 Fakultas Kedokteran Negeri Terbaik di Indonesia
Itulah sekilas informasi mengenai apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa di fakultas kedokteran. Sudah ada gambaran?
Namun tentunya, perjuangan untuk bisa menjadi dokter pun tak mudah. Anda harus belajar giat dan mengikuti semua kegiatan perkualiahan dan praktek selama masa perkuliahan, dengan sangat ketat.
Nah, untuk Anda yang berminat kuliah di fakultas kedokteran, ada baiknya Anda mencari tahu dulu apa saja yang dipelajari di fakultas ini. Penasaran?
Apa Sebenarnya Ilmu Kedokteran Itu?
Ilmu kedokteran didefinisikan sebagai ilmu atau seni yang berkecimpung dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan, serta pengobatan atau penatalaksanaan penyakit. Pengobatan dan penyakit ini identik dengan tubuh manusia, sehingga dengan kata lain ilmu kedokteran juga bisa diartikan sebagai ilmu yang bertugas mempelajari cara kerja tubuh manusia.
Jadi, perbedaan utama antara biologi SMA dengan kuliah kedokteran adalah obyek yang diteliti. Anda yang suka dengan materi flora dan fauna pada pelajaran biologi SMA akan mengalami perbedaan yang mencolok setelah masuk ke jurusan kedokteran di universitas.
Syarat Utama Masuk Fakultas Kedokteran
Meskipun banyak orang yang ingin kuliah di jurusan kedokteran, namun tak banyak orang yang benar-benar tahu apa syarat utama untuk bisa diterima kuliah di jurusan tersebut.
Sebagian besar orang hanya tahu bahwa untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran, orang tersebut haruslah sangat pintar, karena memang biasanya passing grade dan persaingan untuk masuk ke jurusan tersebut juga sangat berat.
Artikel terkait: Benarkah Masuk Fakultas Kedokteran Harus Pintar ?
Syarat utama untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran tentunya adalah lulusan SMA. Kemudian syarat yang kedua adalah Anda harus suka dengan pelajaran biologi bahkan hingga kimia.
Anda juga harus punya sifat tekun, rajin, disiplin, pandai, dan juga tidak mudah takut. Karena banyak sekali mata pelajaran kuliah kedokteran nantinya yang membutuhkan keberanian ekstra mahasiswanya, misalnya saja jika berurusan dengan tubuh manusia secara langsung.
Tahap-Tahap dalam Sekolah Kedokteran
Jika di jurusan kuliah yang lainnya, Anda akan kuliah persemester hingga lulus dengan berbagai program tambahan misalnya KKL, PPL, KKN, dan lain sebagainya, di jurusan kedokteran pun Anda akan mengalami hal yang hampir mirip.
Namun, untuk bisa menjadi seorang dokter, ternyata mahasiswa harus menempuh beberapa tahap yang lumayan panjang. Mulai dari kuliah untuk bisa menjadi sarjana (S1) kedokteran, lanjut ke program profesi dokter, wisuda dokter, menempuh internship/magang yang kemudian mendapatkan STR untuk bisa praktek mandiri.
1. Sarjana Kedokteran
Setelah diterima di jurusan kedokteran, maka Anda akan menjalani program perkuliahan untuk bisa menjadi sarjana kedokteran S1 selama 4 tahun. Saat menempuh jenjangsarjana kedokteran ini, Anda tidak akan disuguhkan sistem kredit semester (SKS) seperti pada jurusan lain, namun Anda akan kuliah dengan sistem blok.
Anda akan belajar 1 sistem organ tubuh dalam 1 blok. Anda akan belajar tentang fungsi dasar, penyakit, obat-obat, cara pemeriksaan, dan lain sebagainya mengenai sistem organ tersebut.
Tiap semester tidak hanya berisi 1 blok saja, namun bisa mencapai 2 sampai 4 blok tergantung banyaknya materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Kemudian, setiap selesai 1 blok, mahasiswa kedokteran akan menghadapi ujian seperti OSCE atau pemeriksaaan pasien “palsu” atau manekin.
Selain itu, biasanya di tiap akhir blok mahasiswa kedokteran juga harus menghadapi ujian tulis dengan soal pilihan ganda yang jumlah soalnya bisa mencappai 500 soal. Selain itu, ada juga ujian oral atau lisan yang harus dihadapi setelah sistem blok selesai.
Jika Anda berhasil menyelesaikan program sarjana kedokteran, maka Anda akan mendapatkan gelar S.Ked dan Anda ternyata belum bisa disebut sebagai dokter. Untuk bisa menyandang gelar dokter, Anda harus menempuh pendidikan lanjut yaitu program profesi dokter.
2. Program Profesi Dokter
Program sarjana kedokteran intinya adalah menimba ilmu, sedangkan pada tahap berikutnya, Anda harus mengikuti program profesi dokter untuk mendapatkan pengalaman praktek langsung di rumah sakit. Pada tahap ini, Anda bisa disebut sebagai dokter muda atau koas. Anda akan belajar praktek di rumah sakit dengan sistem rotasi.
Dokter koas akan dirotasi pada bagian-bagian (poli) untuk belajar praktek langsung menangani pasien. Dokter koas dituntut untuk bisa mendiagnosa dan menangani sekitar 400 kasus tanpa bantuan pihak lain atau dokter senior. Di tiap akhir masa rotasi, dokter koas juga akan menghadapi tes atau mini-exam dalam bentuk ujian mewawancarai, mendiagnosa, menganalisis, dan meresepkan obat pada pasien asli. Dokter koas biasanya harus menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 tahun untuk menyelesaian program profesi dokter ini.
3. Ujian Sertifikasi Dokter
Setelah berhasil menempuh program profesi dokter, Anda harus mengikuti ujian sertifikasi dokter yang biasa disebut dengan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini akan memberikan soal pertanyaan berupa uji keterampilan dan pengetahuan sekitar 400 kasus yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
4. Menjadi Dokter
Setelah lulus UKMPPD, maka calon dokter masih harus mengurus administrasi sekitar 3-4 bulan. Setelah semuanya selesai, maka fakultas akan memberikan gelar dokter kepada Anda. Biasanya Anda akan mengikuti prosesi wisuda lagi dan mengikuti ikrar supmah dokter. Anda pun sampai pada tahap ini sudah resmi menjadi seorang dokter. Namun, ternyata Anda belum diizinkan untuk bisa membuka praktek sendiri.
5. Ikut Program Internship
Dokter di Indonesia baru bisa praktek sendiri setelah menyelesaikan program internship setelah mendapatkan gelar dokternya. Tujuan ikut internship ini adalah untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) paten. Saat intership ini, Anda akan bekerja layaknya dokter umum, namun masih berada di bawah pengawasan dokter yang lebih senior.
6. Praktek Mandiri
Setelah berhasil menyelesaikan program internship, maka Anda sudah bisa bekerja dan mengabdi di tengah masyarakat. Anda bisa praktek di rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Saat ini, seorang dokter diizinkan untuk memiliki 3 SIP (Surat Izin Praktek) yang artinya Anda boleh bekerja di 3 tempat yang berbeda.
7. Menjadi Dokter Spesialis
Jika Anda masih merasa belum puas dengan menjadi dokter umum, maka Anda bisa mengambil program dokter spesialis. Program ini bisa ditempuh dalam waktu antara 4-5 tahun. Program ini hampir mirip dengan jenjang S2 pada jurusan perkuliahan lainnya.
Artikel terkait : 5 Fakultas Kedokteran Negeri Terbaik di Indonesia
Itulah sekilas informasi mengenai apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa di fakultas kedokteran. Sudah ada gambaran?
Comments
Post a Comment
Catatan:
• Dilarang menulis link aktif!
• Dilarang ngiklan di kolom komentar!
• Untuk menyisipkan kode, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan catatan, gunakan [catatan].. TEKS ...[/catatan]
• Untuk menyisipkan gambar, gunakan [img]URL GAMBAR[/img]
Sebelum menyisipkan kode silahkan gunakan Tool Konversi Kode terlebih dahulu untuk menampilkan kode tersebut pada kolom komentar