Pengertian, Jenis, Bagian, Cara Kerja, dan Fungsi Dinamometer_ Dinamometer adalah alat untuk mengukur daya atau tenaga dari suatu benda, biasanya dari sebuah mesin kendaraan bermotor. Dengan mesin ini Anda dapat mengukur putaran suatu mesin serta torsi. Ketika suatu mesin berputar, daya atau tenaga yang dihasilkan dari mesin tersebut dapat Anda hitung dengan menggunakan dinamometer.
Jenis-Jenis Dinamometer
Sebagai alat ukur daya, dinamometer memiliki dua jenis, yaitu:
1. Dinamometer mesin (engine dyno).
Dinamometer mesin jenis ini berfungsi mengukur besar jumlah suatu tenaga ataupun daya dari sebuah mesin. Dinamometer mesin (engine dyno) umumnya akan memberikan hasil ukur yang dapat dibaca menggunakan satuan daya kuda atau dikenal dengan istilah “horse power”. Satuan inilah yang akan ditampilkan dengan dua huruf, yakni “dk”.
2. Dinamometer rangka (chassis dyno)
Dinamometer jenis yang kedua ini dapat digunakan secara langsung mengukur suatu daya dan torsi tanpa memindahkan mesin kendaraan dari rangka kendaraan. Dinamometer jenis ini biasanya dapat berfungsi untuk mengukur daya yang sebenarnya dari hasil sebuah motor ke roda-roda penggerak.
Bagian-Bagian dari Dinamometer
Sebelum mencoba menggunakan alat ini, Anda perlu mengenal bagian-bagian dinamometer terlebih dahulu. Dinamometer memiliki beberapa bagian utama yaitu:
1. Gantungan
Gantungan dinamometer merupakan tempat untuk pegangan saat Anda menggunakannya, agar tidak mengganggu kinerja dari dinamometer yang Anda gunakan.
2. Penunjuk skala
Penunjuk skala ini merupakan bagian terpenting yang akan menunjukkan hasil ukuran dari suatu mesin yang bisa Anda lihat.
3. Pegas
Pegas dinamometer adalah salah satu bagian dinamometer yang memiliki fungsi utama dalam penggunaannya.
4. Skala
Skala yang terdapat dalam dinamometer menampilkan angka yang tertera yang merupakan hasil dari pengukuran suatu mesin.
5. Batang
Batang merupakan bagian dinamometer yang berfungsi membungkus pegas dan menjadikannya sebuah sistem
6. Pengait
Pengait digunakan untuk meletakkan benda yang akan dilakukan proses pengukurannya.
Cara Kerja Dinamometer
Nah, setelah mengerti bagian-bagian dinamometer, Anda dapat langsung menggunakannya. Agar semakin paham penggunaannya, simak cara kerja dinamometer seperti di bawah ini:
1. Pertama-tama hubungkan terlebih dahulu dinamometer ke mesin ketika kendaraan dijalankan. Sehingga dinamometer akan menampilkan daya atau tenaga mesin ketika bekerja, berakselerasi, berkelok-kelok, hingga memberlambat akselerasi.
2. Kemudian, Anda dapat melihat skala yang tertera dalam dinamometer, bila perlu catat angka hasil tenaga atau daya yang tertera dalam mesin. Prinsip kerja dinamometer berdasarkan prinsip Hukum Hooke yang menyatakan “gaya elastik sebagai penyebab suatu getaran harmonis berbanding lurus serta berlawanan arah dengan simpangan”.
Kegunaan/Fungsi Dinamometer
Secara umum dinamometer digunakan untuk mengukur suatu suatu daya atau tenaga dari sebuah mesin. Selain itu, dinamometer juga digunakan untuk mengukur suatu gaya berat, yang biasanya digunakan dalam laboratorium fisika. Dalam laboratorium, dinamometer dikenal dengan istilah neraca pegas. Dinamometer mempunyai dua macam skala, yaitu skala Newton (N) dan gram (g). Dan jangan lupa atur skala pada posisi nol sebelum melakukan pengukuran dengan cara memutar sekrup untuk mengatur skala.
Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat mengetahui tenaga maupun daya pada mesin kendaraan yang akan kita uji tenaga atau dayanya. Sangat sulit, jika kita melihat secara langsung berapa daya yang dihasilkan oleh suatu mesin, tanpa menggunakan alat ukur yang sesuai. Sehingga dengan menggunakan dinamometer, Anda dapat melihat besar daya dari suatu mesin dengan akurat.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis, bagian, cara kerja, dan kegunaan dinamometer sebagai alat ukur daya atau tenaga dari suatu mesin. Sebelum menggunakan alat ini, pastikan dulu untuk mengetahui bagian-bagiannya dan mengerti cara penggunaannya.
Jenis-Jenis Dinamometer
Sebagai alat ukur daya, dinamometer memiliki dua jenis, yaitu:
1. Dinamometer mesin (engine dyno).
Dinamometer mesin jenis ini berfungsi mengukur besar jumlah suatu tenaga ataupun daya dari sebuah mesin. Dinamometer mesin (engine dyno) umumnya akan memberikan hasil ukur yang dapat dibaca menggunakan satuan daya kuda atau dikenal dengan istilah “horse power”. Satuan inilah yang akan ditampilkan dengan dua huruf, yakni “dk”.
2. Dinamometer rangka (chassis dyno)
Dinamometer jenis yang kedua ini dapat digunakan secara langsung mengukur suatu daya dan torsi tanpa memindahkan mesin kendaraan dari rangka kendaraan. Dinamometer jenis ini biasanya dapat berfungsi untuk mengukur daya yang sebenarnya dari hasil sebuah motor ke roda-roda penggerak.
Bagian-Bagian dari Dinamometer
Sebelum mencoba menggunakan alat ini, Anda perlu mengenal bagian-bagian dinamometer terlebih dahulu. Dinamometer memiliki beberapa bagian utama yaitu:
1. Gantungan
Gantungan dinamometer merupakan tempat untuk pegangan saat Anda menggunakannya, agar tidak mengganggu kinerja dari dinamometer yang Anda gunakan.
2. Penunjuk skala
Penunjuk skala ini merupakan bagian terpenting yang akan menunjukkan hasil ukuran dari suatu mesin yang bisa Anda lihat.
3. Pegas
Pegas dinamometer adalah salah satu bagian dinamometer yang memiliki fungsi utama dalam penggunaannya.
4. Skala
Skala yang terdapat dalam dinamometer menampilkan angka yang tertera yang merupakan hasil dari pengukuran suatu mesin.
5. Batang
Batang merupakan bagian dinamometer yang berfungsi membungkus pegas dan menjadikannya sebuah sistem
6. Pengait
Pengait digunakan untuk meletakkan benda yang akan dilakukan proses pengukurannya.
Cara Kerja Dinamometer
Nah, setelah mengerti bagian-bagian dinamometer, Anda dapat langsung menggunakannya. Agar semakin paham penggunaannya, simak cara kerja dinamometer seperti di bawah ini:
1. Pertama-tama hubungkan terlebih dahulu dinamometer ke mesin ketika kendaraan dijalankan. Sehingga dinamometer akan menampilkan daya atau tenaga mesin ketika bekerja, berakselerasi, berkelok-kelok, hingga memberlambat akselerasi.
2. Kemudian, Anda dapat melihat skala yang tertera dalam dinamometer, bila perlu catat angka hasil tenaga atau daya yang tertera dalam mesin. Prinsip kerja dinamometer berdasarkan prinsip Hukum Hooke yang menyatakan “gaya elastik sebagai penyebab suatu getaran harmonis berbanding lurus serta berlawanan arah dengan simpangan”.
Kegunaan/Fungsi Dinamometer
Secara umum dinamometer digunakan untuk mengukur suatu suatu daya atau tenaga dari sebuah mesin. Selain itu, dinamometer juga digunakan untuk mengukur suatu gaya berat, yang biasanya digunakan dalam laboratorium fisika. Dalam laboratorium, dinamometer dikenal dengan istilah neraca pegas. Dinamometer mempunyai dua macam skala, yaitu skala Newton (N) dan gram (g). Dan jangan lupa atur skala pada posisi nol sebelum melakukan pengukuran dengan cara memutar sekrup untuk mengatur skala.
Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat mengetahui tenaga maupun daya pada mesin kendaraan yang akan kita uji tenaga atau dayanya. Sangat sulit, jika kita melihat secara langsung berapa daya yang dihasilkan oleh suatu mesin, tanpa menggunakan alat ukur yang sesuai. Sehingga dengan menggunakan dinamometer, Anda dapat melihat besar daya dari suatu mesin dengan akurat.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis, bagian, cara kerja, dan kegunaan dinamometer sebagai alat ukur daya atau tenaga dari suatu mesin. Sebelum menggunakan alat ini, pastikan dulu untuk mengetahui bagian-bagiannya dan mengerti cara penggunaannya.
Comments
Post a Comment
Catatan:
• Dilarang menulis link aktif!
• Dilarang ngiklan di kolom komentar!
• Untuk menyisipkan kode, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag ... KODE ...
• Untuk menyisipkan catatan, gunakan [catatan].. TEKS ...[/catatan]
• Untuk menyisipkan gambar, gunakan [img]URL GAMBAR[/img]
Sebelum menyisipkan kode silahkan gunakan Tool Konversi Kode terlebih dahulu untuk menampilkan kode tersebut pada kolom komentar